![]() |
| Nenek : Sudinar Dachi (Istimewa) |
Dua Cucu, Satu Kasih yang Didoakan Nenek :
"SUDINAR DACHI"
CARLA.CO.ID, PEKANBARU— Di sebuah rumah yang doa-doanya tak pernah padam, tinggallah seorang nenek bernama Sudinar Dachi. Ia bukan hanya penjaga rumah, melainkan penjaga iman yang mengajarkan bahwa kasih adalah perintah Tuhan yang paling sunyi namun paling kuat.
Dari rahim keluarga yang saling menguatkan, tumbuh dua cucu yang dipersatukan oleh cinta.
Ayana Mey Maharani Harefa buah cinta Almarhum Ewrin Harefa dan Isari Dachi, ia membawa luka kehilangan seorang ayah sebelum sempat mengnal arti dunia. Namun Tuhan menggantinya dengan seorang nenek yang memeluk Ayana seperti gembala memeluk dombanya.
Carla Aurelia Laia, anugerah dari buah cinta Bowonaso Laia dan Almarhumah Ordiana Dachi, A.Md, tumbuh dengan rindu kepada ibu yang telah lebih dulu pulang ke pangkuan bapa di Surga. Dalam kesedihan itu, nenek Sudinar menjadi perempuan kuat yang menghidupi firman tanpa banyak kata.
Ibu mereka kakak beradik. Ayana dan Carla sepupu. Namun di mata nenek, mereka adalah amanat dari Tuhan yang harus dirawat dengan kasih seperti tertulis:
“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku.”
Keduanya sejak lahir, neneklah yang membesarkan mereka dengan doa pagi dan malam, dengan nasihat yang sederhana
namun penuh kebenaran.
Ia mengajarkan bahwa cinta sejati tidak pernah menuntut balasan, sebab kasih itu sabar, kasih itu murah hati. Dan kini, ketika Ayana dan Carla tumbuh, mereka tahu satu hal pasti:
Hidup mereka adalah jawaban atas doa nenek yang setia.
Doa Ayana & Carla untuk Nenek
Bapa yang di Surga, kami datang dengan hati yang bersyukur, membawa satu nama yang selalu Kau dengar dalam doa:
Sudinar Dachi.
Terima kasih, Tuhan, untuk kasih yang Kau titipkan melalui tangannya yang lelah namun tak pernah berhenti mengasihi.
Engkau berfirman bahwa kasih itu sabar dan murah hati, dan kami melihat firman itu hidup dalam diri nenek kami.
Berkatilah dia, ya Tuhan, panjangkan umurnya seperti janji-Mu bagi mereka yang takut akan Engkau.
Jadilah kekuatan ketika tubuhnya lemah, jadilah penghiburan ketika hatinya letih.
Jika jalannya semakin pelan, jadikan damai-Mu langkahnya.
Jika rambutnya memutih, jadikan itu tanda kemuliaan di hadapan-Mu.
Dan kelak, bila waktunya tiba, terimalah ia dalam pelukan kasih-Mu, sebab ia telah mengasihi kami
seperti Engkau mengasihi umat-Mu.
Kami percaya, Tuhan, bahwa hidup kami hari ini adalah buah dari doa nenek yang tak pernah terucap sia-sia.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur, Amin. ***
