Iklan

Category 3

Subsidi listrik Daya 2.200 VA Akan di Cabut Pemerintah Awal Juli 2025 Mendatang

Sabtu, 24 Mei 2025, Mei 24, 2025 WIB Last Updated 2025-05-29T16:28:19Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

JAKARTA – Pemerintah akan menghentikan subsidi untuk pelanggan listrik dengan kapasitas 2.200 Volt Ampere (VA) mulai Juli 2025. Hal ini dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang biasa dikenal sebagai Airlangga, di Hotel Shangri-La Jakarta pada hari Sabtu (24 Mei 2025).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Nett)


Airlangga mengatakan bahwa pelanggan listrik dengan daya 2.220 Volt-Ampere (VA) tidak lagi termasuk dalam daftar penerima insentif ekonomi rendah mulai Juni 2025 mendatang.

Sejauh ini, pemerintah berencana untuk mendistribusikan sejumlah insentif ekonomi berupa bantuan upah dan subsidi listrik pada awal bulan depan. Namun, perbedaannya adalah pelanggan listrik yang memenuhi syarat untuk menerima subsidi adalah mereka dengan kapasitas listrik 1.300 VA kebawah.

Menurutnya, keputusan ini berdasarkan evaluasi. Dimana pemeberian insentif ekonomi pemerintah memprioritaskan masyarakat kelas menengah ke bawah yang benar-benar membutuhkan bantuan.

"Ya, dari evaluasi kemarin, pemerintah ingin membantu perekonomian masyarakat ke bawah yang benar-benar membutuhkan," katanya,

Ia menyebut, dalam program stimulus ekonomi pemerintah sebelumnya untuk periode Januari-Februari 2025, pelanggan listrik PLN dengan kapasitas 2.200 VA akan tetap menerima bantuan subsidi. Diskon tarif listrik mencapai 50%, memberi manfaat bagi sekitar 81,4 juta pelanggan. Mengenai bantuan lain yang akan diluncurkan bulan depan.

Airlangga menjelaskan bahwa itu masih akan dibahas lebih lanjut. Di kutip dari Bisnis.com, Airlangga menjelaskan bahwa salah satunya terkait subsidi upah, yang sebelumnya diberikan selama pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Ia menyebutkan bahwa pemerintah berencana meluncurkan program insentif ekonomi pada tanggal 5 Juni 2025.

"Ini akan dibahas terlebih dahulu, untuk menyelesaikan program tersebut," kata pria mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.

Dilansir Bisnis.com sebelumnya, enam paket insentif ekonomi yang akan dibagikan kepada masyarakat pada pertengahan tahun ini mencakup diskon tiket pesawat, tarif tol, listrik, peningkatan bantuan sosial, subsidi upah, dan kontribusi untuk asuransi kecelakaan kerja.

Bantuan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua dan ketiga tahun 2025. *** 
Komentar

Tampilkan

Terkini